Jumat, 19 Maret 2010

TENTANG UKHUWAH

Hal yang sangat menyedihkan adalah saat kau jujur pada temanmu, dia berdusta padamu…. Saat dia telah berjanji padamu, dia mengingkarinya…. Saat kau memberikan perhatian, dia tidak menghargainya….
Hal yang sangat menyakitkan adalah saat kau mengirimkan e-mail pada temanmu, dia menghapus tanpa membacanya… saat kau membutuhkan jawaban dari e-mailmu, dia tidak menjawab dan mengacuhkannya… saat bertemu dengannya dan ingin menyapa. Dia pura-pura tidak melihatmu…. Saat kau mencintainya dengan tulus tapi dia tidak mencintaimu…
Hal yang sangat mengecewakan adalah kau dibutuhkan hanya pada saat dia dalam kesulitan… saat kau bersikap ramah, dia terkadang bersikap sinis padamu… saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha untuk menghindarimu…

Jangan pernah menyesali atas apa yang terjadi padamu…. Sebenarnya hal- hal yang kau alami sedang mengajarimu…
Saat temanmu berdusta padamu atau tidak menepati janjinya padamu atau dia tidak menghargai perhatian yang kau berikan… sebenarnya dia telah mengajarimu agar kau tidak berprilaku demikian…
Saat temanmu menghapus e-mail yang kau kirim sebelum membacanya atau saat bertemu dengannya dan ingin menyapa, dia pura-pura tidak melihatmu… sebenarnya dia telah mengajarkanmu agar tidak berprasangaka buruk & selalu berpikiran positif bahwa mungkin saja dia pernah membaca e-mail yang kau kirim… atau mungkin saja dia tidak melihatmu….
Dan saat dia tidak membaca e-mailmu…. Sebenarnya dia telah mengajarkanmu untuk menjawab e-mail temanmu yang membutuhkan jawaban walaupun kau sedang sibuk dan jika kau tidak bisa menjawabnya, katakana kalau kau belum bisa menjawabnya… jangan biarkan e-mailnya tanpa jawaban karena mungkin dia sedang menunggu jawabanmu….
Saat kau mencintainya dengan tulus tapi dia tidak mencintaimu atau dia yang kau sayangi tiba-tiba mengirimkan kartu undangan pernikahannya…. Sebenarnya sedang mengajarimu untuk ridha menerima takdirNya…
Saat kau bersikap ramah tapi dia terkadang bersikap sinis padamu… sebenarnya dia sedang mengajarimu untuk selalu bersikap ramah kepada siapapun….
Saat kau butuh dia untuk berbagi cerita, dia berusaha untuk menghindarimu…. Sebenarnya dia sedang mengajarimu untuk menjadi seorang teman yang bisa diajak berbagi cerita, mau mendengarkan keluhan temanmu dan membantunya….
Bila kau dibutuhkan hanya pada saat dia sedang dalam kesulitan… sebenarnya juga telah mengajarimu untuk mengajarimu untuk menjadi orang yang arif & santun, kau telah membantunya saat dia dalam kesulitan….

Begitu banyak hal yang tidak menyenangkan yang sering kau alami atau bertemu dengan orang-orang yang menjengkelkan, egois dan sikap yang tidak mengenakkan…..
Dan betapa tiadk menyenangkan menjadi orang yang dikecewakan, disakiti, tidak dipedulikan atau dicuekin, tidak dihargai, atau bahkan mungkin dicaci dan dihina…. Sebenarnya orang-orang tersebut sedang mengajarimu untuk melatih membersihkan hati & jiwa, melatih untuk menjadi orang yang sabar dan mengajarimu untuk berprilaku seperti itu….
Mungkin Allah menginginkan kau bertemu orang dengan berbagai macam karakter yang tidak menyenangkan sebelum kau bertemu dengan orang yang menyenangkan dalam kehidupanmu dan kau harus mengerti bagaimana berterimakasih atas karunia itu yang telah mengajarkan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu……..

*Untuk sahabat-sahabatku, maafkan aku bila telah mengecewakan dan merepotkanmu. Semoga Allah memberikan kebaikan bersahabatan kita*

Rabu, 09 Desember 2009

UFORIA WISUDA DAN JUDUL SKRIPSI

Sudah menjadi Tradisi masyarakat UNS bila hari yang paling bersejarah bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan studinya di kampus jatuh pada hari Kamis.ya hari Kamis. setelah UNS membuat kebijakan kuliah yang dahulunya sampai hari Sabtu,Kini telah berubah sampai hari Jum'at. entah atas tendensi apa akhirnya di ubah. beberapa mahasiwa mengatakan bahwa dengan diliburkannya hari Sabtu dan memadatkan aktivitas kuliah di hari- hari lainnya, praktis mahasiswa akan sangat disibukkan dengan aktivitas kuliah, mulai mengerjakan tugas,sistem kuliah yang mengharapakan mahasiswa selalu harus masuk,dll. hal ini yang membuat beberapa mahasiwa khawatir kalau banyak mahasiwa yang akan ikut organisasi.
pendapat beberapa mahasiswa malah sebaliknya, merasa senang menyambut kebijakan ini, disamping hari kuliah semakin sedikit, tugas- tugas bisa diselesaikan di hari sabtu- minggu, serta masa libur yang bertambah panjang. entahlah semoga masing- masing mahasiswa bisa menyikapi "masalah" ini.
Balik ke topik, so jadinya hari skripsi diganti hari Kamis. nah, karena tradisi UNS juga kalau skripsi dilakukan minimal 3 kali dalam setahun khusus buat mahasiswa SI, makanya mahasiswa tinggal milih mau wisuda kapan.
Tidak seperti biasanya, wisuda akhir tahun ini memberi kenangan tersendiri buat mahasiswa Psikologi, entah karena banyaknya mahasiswa yang wisuda, entah karena masa-masa itu telah dekat. setiap mahasiswa tersibukkan dengan dunianya masing-masing.
bagi kita- kita yang sudah memasuki semester 7 masa- masa wisuda adalah momok yang sangat menakutkan. Mengapa demikian? Karena di masa- masa inilah jenjang studi yang dialami telah mendekati Masa pengambilan Skripsi, bahkan ada beberapa mahasiswa yang telah mengambilnya, disisi lain kita telah melewati persiapan- persiapan dalam tahap ini, baik secara teori (hampir semua yang berkaitan dengan Psikologi) maupun secara metodologi(kualitatif, kuantitatif, Statistik, Konstruksi Tes dan Skala Psikologi,dll), dan jelas kita telah merasakan betapa berat itu semua. Uforia wisuda ini telah melengkapi kegelisahan kita. Dimana dilain hal kita akan merasakan betapa “nikmat”nya proses Skripsi, dilain pihak kita dipertontonkan dengan “kebahagian” Wisuda. Orang tua datang dan memberi semangat, didandani (walaupun yang ini tak harus dilakukan)... hal ini memberikan ketegangan.
Nah hubungannya sama aku apa?? Pasti ini yang udah di harap- harap dari tadi. Hubungannya sama aku. Pertama, Alhamdulillah sekarang udah hampir melewati Semester 7 (mau ke semester 8) bayangkan disaat teman-teman udah pada ngambil aku masih “menikmati” kuliah bareng adek- adek, he. Kedua, siapa seh yang gak pengen cepat lulus,, hehe..

oops, ternyata dosen udah masuk, padahal masih harus mengupas Judul skripsi neh,,,

(bersambung)

Senin, 07 Desember 2009

Anything I'm Not

I will never be, I will never be tall, no
And I will never be, never ever be sure of it all
Oh, why is the world so cruel to me
When all, all I ever want to be is anything I'm not

Gimme a break, a little escape
I am so tired of being me
I wanna be free, I wanna be new and different
Anything I'm not
I'm not

I will never be, I will never be you, no
I will always be, I will always be me, that I know
But oh, even though I'm happy being me
I want to get away from all this harsh reality, oh

Gimme a break, a little escape
I am so tired of being me
I wanna be free, I wanna be new and different
Anything I'm not

Yeah, gimme a break, a little escape
I am so tired of being me
I wanna be free, I wanna be new and different
Anything I'm not
Anything I'm not
Oh, anything I'm not

Gimme a break, a little escape
I am so tired of being me
I wanna be free, I wanna be new and different
Anything I'm not

Yeah, gimme a break, a little escape
I am so tired of being me
I wanna be free, I wanna be new and different
Anything I'm not
Anything I'm not
Anything I'm not
Anything I'm not
Anything I'm not

hehe kadang- kadang ini sangat membuatku terharu.

Minggu, 06 Desember 2009

Kisah yang mengharukan

Entah apa yang membuatku bersemangat untuk menulis kisah ini. Sebuah cerita yang sangat indah, memukau dan patut menjadi pegangan.
Walaupun orang-orang liberal mengatakan kisah ini hanyalah budaya masa lalu, namun bagiku penuh dengan makna. Tak perlu berlama-lama.

“ Dalam sebuah peperangan yang dilakukan umat muslim, tertinggallah 3 orang sahabat Nabi dalam peperangan tersebut. Mereka termasuk golongan assabiqunal Awwalun (orang-orang yang pertama masuk Islam). Bukan karena syak atau ragu (keimanannya), mereka telah melewati ujian dengan baik di dalam islam. Menyingkir dalam peperangan bukanlah watak mereka, bahkan 2 diantaranya pernah ikut perang Badar,yaitu sebuah pertempuran sengit yang menjadi penentu nasib islam dan dakwahnya, serta nasib manusia secara maknawi. Sebuah peristiwa di mana Rosululloh berlinang air mata memohon dalam doanya kepada Allah dengan sungguh-sungguh dan merendahkan diri kepada Allah,hingga terucaplah dari lisan beliau:” Ya Allah jika golongan ini binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi dimuka bumi, Ya allah laksanakanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah kami memohon pertolongan-Mu”. Perang yang maha dasyat.
Ketidaksiapan dan menunda-nunda suatu urusan membuat mereka tertinggal dalam peperangan. Allah telah menguji iman mereka bertiga: seberapa besar kecintaan mereka kepada Rosul, kesetiaan mereka kepada Islam, ketetapan hati mereka dalam keadaan senang maupun sengsara. Mereka diuji dengan ujian yang sedikit dibicarakan dalam sejarah manusia, yang ditegakkan atas sendi-sendi iman, aqidah, cinta, dan kasih sayang.
Mereka membenarkan Rosul disaat orang-orang mendustakan, munafik dan berlepas diri. Mereka membela islam dan Rosulnya. Namun entah mengapa mereka lalai dan tertinggla dalam perang tersebut????
Hingga hukuman ditimpakan kepada mereka, Rosululloh melarang seluruh kaum muslimin yang ikut berperang untuk berbicara kepada mereka, semua orang muslim yang mendengar dan TAAT, orang-orang muslim menjauhi dan mwngucilkan mereka. Bumi terasa terbalik bagi mereka, seperti tidak ada yang mereka kenal. Hal ini mereka lalui selama lima puluh malam. Dua diantaranya tak kuat menahannya, dan tersedu-sedu dirumah mereka masing-masing. Satu diantaranya masih bisa bepergian, namun sedih tergambar saat saudaranya sendiri mengacukannya. Tak henti disitu, istri-istri yang selama ini menemani pun tak boleh bercengkrama dengan mereka, sungguh tersiksa dan sedih terasa bagi mereka.
Inilah saat-saat yang mengagumkan.....
Disaat masa yang sulit mereka lalui, datanglah surat dari seorang raja Ghassan berkhutbah menyatakan simpati dan menawarkan posisi penting bagi mereka. Namun sungguh mulia akhlak mereka, disaat kondisi menjepit, sanak saudara tak ada yang peduli, istri-istri tak boleh melayani dan seorang raja menawarkan semuanya. Disaat itulah tergambar akhlak mereka, dengan tegas dan tersulutnya ghirah-nya, mereka murka terhadap raja. Sungguh sahdunya, karena bukan itu yang mereka inginkan disini, bukan harta, jabatan, ataupun kekuasaan.
Hukuman bukan membuat mereka lari dan berkhianat, bukan membuat mereka menyerah dan pasrah, namun membuat mereka teguh dan sabar menerima ujiannya, mereka tunjukkan sebagai seorang ksatria di antara musuh2 mereka, karena mereka sadar bahwa kebahagiaan kelak jauh lebih baik dari bahagia yang fana. Mereka adalah Ka’ab Bin Malik, Murarah Bin Rabi’, dan Hilal Bin Umayah.

Rabu, 02 Desember 2009

LELAKI SEJATI

terilhami dari buku Ketika Cinta Berbuah Surga

Kisah ini terjadi pada masa khalifah Umar bin khattab, ada seseorang pemuda kaya, hendak pergi ke mekkah untuk melaksanakan ibadah umrah. Dia memPersiapkan segala perbekalannya, termasuk unta yang akan digunakan sebagai kendaraannya. Setelah semua dirasakan siap, diapun memulai perjalannya.
Ditengah perjalanan, pemuda tersebut menemukan sebuah tempat yang ditumbuhi rumput hijau dan segar, dia berhenti di tempat itu untuk beristirahat sebentar, pemuda itu duduk di bawah pohon. Akhirnya, Dia terlelap dalam tidurnya yang nyenyak
Saat tidur, untanya lepas dan berjalan menginjak dan menerjang semua yang ada di sekitarnya. Unta tersebut merusak okum dan tanaman di sekitar tempat tersebut. Hingga tanamannya rusak. Penjaga kebun tersebut adalah seorang kakek, kakek tersebut berusaha mengusir unta itu. Namun karena tubuhnya yang sudah renta dia tidak sanggup untuk mengusir unta tersebut, karena takut unta tersebut akan merusak lebih paraha lagi, kakek tersebut membunuh unta tersebut.
Setelah tertidur pulas pemuda itu bangun dan kemudian mencari untanya. Lalu pemuda tersebut menemukan untanya sudah dalam keadaan terbujur kaki dan di dekatnya berdiri seorang kakek . Lalu pemuda tersebut meminta kakek itu untuk menjelaskan duduk perkaranya. Kakek tersebut menceritakan apa yang telah terjadi, mendengar cerita kakek tersebut pemuda itu marah dan dengan penuh emosi Pemuda tersebut memukul kakek, dan naasnya kakek tersebut langsung meninggal ditempat. Melihat peristiwa tersebut pemuda itu menyesal dan berniat kabur. Ketika hendak kabur datanglah 2 orang pemuda yang tak lain adalah anak kakek tersebut. Melihat sang ayah telah terbunuh, maka 2 anak tersebut membawa pemuda tersebut untuk Dihadapkan pada amirul mukminin untuk diberi hukuman qishash.
Umar berkata” aku tidak punya pilihan lain kecuali melaksanakan okum allah, mendengar apa yang telah dikatakan oleh amirul mukminin tersebut lalu Pemuda tersebut meminta izin 2 hari untuk pulang okum g. Agar dapat memberitahukan kepada sanak keluarga dan dapat membayar hutang-hutangnya..
Umar berkata hadirkan padaku orang yang menjamin, bahwa bila kau tak kembali maka orang tersebut yang akan mendapat okum qishash.
Pemuda tersebut menjawab, Aku orang asing di sini, jadi tidak ada seorangpun yag aku kenali. Orang-orang di sana saling melihat, Lalu abu Dzar mengangkat tangannya seraya berkata, “aku berikan kepada mu bila pemuda ini tidak hadir”.
Umar terkejut, Umar berkata, “ Wahai Abi Dzar, mengapa engkau mau menjamin seorang pemuda yang tidak engkau kenal sebelumnya?. Abu Dzar tetap kukuh pada pendiriannya. 2 hari kemudian dengan terengah-engah anak tersebut kembali datang kepengadilan, dimana yang telah dijanjikan sebelumnya. Semua orang terkejut, tak terkecuali Umar.
Umar berkata,” wahai anak muda, mengapa kau kembali padahal kau bisa saja kabur dan menyelamatkan diri dari maut?
Pemuda tersebut menjawab” aku datang agar jangan sampai orang-orang berkata tidak ada lagi yang menepati janji dikalangan umat Islam. Dan agar orang2 tidak mengatakan tidak ada lelaki sejati kesatria yang berani mempertanggungjawabkan perbuatannya dikalangan umat Muhammad SAW”.
Abu dzar berkata” aku lakukan ini agar orang-orang tidak mengatakan bahwa tidak ada lagi lelaki jantan yang bersedia berkorban u/ saudara seiman dalam umat Muhammad”.
Lalu anak kakek tersebut berkata,” Kini gilaran kami ya amirulmukminim kami memaafkan dan kami tidak meminta apapun darinya. Agar tidak ada lagi mengatakan bahwa tidak ada lagi orang yang berjiwa besar, yang mampu memaafkan saudaranya di kalangan umat Muhammad SAW”.
*....................................................*
Subhanallah.. subhanallah.. subhanallah..
Rosululloh telah melahirkan karakter-karakter yang hebat, yang teguh memegang syariat, kuat keimanannya. Ukhuwah yang sangat indah, tak harus mengenal sebelumnya, tak harus memahaminya, tak harus melihat nasab/garis keturunannya. Yang dilihat hanyalah akidahnya, keimanan yang sama. Rela mengorbankan jiwa untuk kesalahan saudaranya, hingga ucapan maaf menyempurnakan keindahannya. Masalah selesai, tanpa dendam, tanpa pertumpahan darah. Tanpa meninggalkan kekacauan. Semoga Surga menjadi balasannya.

Tapi yang terjadi dengan umat Muhammad saat ini, sangat jauh berbeda. Hidup mewah bukanlah hal yang biasa, masalah kecil berakibat fatal, dua negara Islam saling berperang, bahkan dua negara Islam di Asia terancam Berperang. Hingga bencana yang sering datang. Mungkinkah kita termasuk Umat yang di Khawatirkan Rosululloh??

Saudaraku, dulu tentara Yahudi takut dengan tentara Islam, hanya karena tentara Islam saling bantu mencarikan kaleng minum salah satu saudaranya yang hilang, mereka (tentara Yahudi) menganggap bahwa ukhuwah yang dibangun tentara Islam sangat kuat, hingga akhirnya mereka lari kalang kabut meninggalkan medan perang. Sekarang tentara dan kaum yahudi begitu senang, tertawa dengan lebar telah melihat perpecahan dalam Islam.
Tidak kah kita melihat telah banyak kisah yang menjadikan pembelajaran? Tidakkah kita melihat telah banyak negara-negara Islam yang tenggelam? Mungkinkah keretakan Indonesia dan Malaysia merupakan kisah yang kesekian? Mungkinkah bencana yang melanda adalah peringatan yang kesekian untuk kita???
Mari kita renungkan bersama.

Sabtu, 30 Mei 2009

SEGALANYA BERMULA DARI SATU KATA

hari yang benar2 memberiku pelajaran

Dalam hidup sering kali banyak hari-hari yang bahagia, berkesan maupun sedih. Namun itulah saatnya kita berfikiir, bergerak, mengevaluasi dan bermunasabah atas diri kita.

Itulah yang aku lalui hari ini....

Kuawali hariku dengan sholat Subuh, rasanya berbeda saat ku baca Alma’tsurat, entah karena jarang membaca atau karena suasana hati yang akhir-akhir ini sedang galau. Semangatnya pagi......

Namun entah mengapa aku tidak bisa tepat waktu saat menghadiri kegiatan pekanan, sungguh aku sudah berusaha untuk tepat waktu, namun......

Ini adalah evaluasi terbesarku,,,,,,, dua teman telah menegurku untuk ontime, orang yang selama ini kupatuhi pun sering menegurku, tapi.........

Saat kami sedang melingkar dan mendengarkan penjelasan surat Al Imron:151 ( kalau tidak salah mengenai hati) kusadari seorang wanita tua memasuki masjid yang kami gunakan,,,, wanita itu nampak tua, kumal, dan tidak terawat. Barang yang dibawanya tas hitam, kantong plastik merah, selembar kertas dan kayu.... entah apa yang terbesit pertama kali dalam pikiranku,,,,, namun dengan senyum manisnya wanita itu meminta izin untuk menunaikan sholat dhuha,,,,

Ya Allah aku miris melihat wanita itu kyusu’ dalam ibadahnya, sedang diri ini belum melakukanya. Ingin rasanya menangis,,, kulihat raut mata dan kondisi fisiknya, dia bukanlah orang yang santai,,,,,,

Namun senyum selalu menyertainya......

Awalnya aku menyangka dia adalah orang-orang yang diminta untuk mengawasi apa yang sedang kami lakukan

Kemudian terkaanku berubah dia sedang dalam perjalanan jauh

Lalu sempat aku berfikir kalau dia adalah malaikat.....

Namun apapun dia, aku iri padanya,,,,,,

Aku iri pada ibadah yang dilakukannya...

Aku iri senyum cerianya......

Aku iri dengan keyuhudannya.....

Mengapa tidak.......

Dalam keadaan sempit dia melakukan ibadah tepat pada waktunya,,,

Dalam kerasnya hidup dia tunjukkan senyuman manisnya,,,,

Dalam keegoisan dia ciptakan sebuah keakraban,,,,,

Ya Allah mungkin memang benar di adalah malaikat yang kau utus untukku, untuk menjadi peringatakan bagiku, menjadi semangat dalam ibadahku.....

Ya Allah ampuni aku dan syukurku atas Kenikmatan yang Engkau beri untukku.....

surakarta, Februari 2009

Jumat, 22 Mei 2009

Yang Sedang Kehilangan Jati Diri....

katanya mahasiswa adalah Agen of change
katanya mahasiswa adalah aset masa depan
katanya mahasiswa adalah mindset negara...

mana buktinya....
mana buktinya...


kalau budaya aksi dan diskusi sudah gak ada lagi...
kalau ego pribadi masih menjadi kepentingan tertinggi...
kalau jaket almamater tersimpan rapi dilemari...
kalau takut hitam dan kehilangan nilai A hanya untuk aksi...

itukah yang tengah terjadi???
masihkah mahasiswa punya prestasi???
masihkah mahasiswa sebagai kontroling pemerintah?? ?

akh sudahlah... itu PILIHAN....
yang jelas nanti ada aksi bersama dengan BEM SE JOGLOSEMAR.. .
Ikutlah kalau masih memiliki almamater UNS....

> 1 MINGGU yang Lalu<