Rabu, 02 Desember 2009

LELAKI SEJATI

terilhami dari buku Ketika Cinta Berbuah Surga

Kisah ini terjadi pada masa khalifah Umar bin khattab, ada seseorang pemuda kaya, hendak pergi ke mekkah untuk melaksanakan ibadah umrah. Dia memPersiapkan segala perbekalannya, termasuk unta yang akan digunakan sebagai kendaraannya. Setelah semua dirasakan siap, diapun memulai perjalannya.
Ditengah perjalanan, pemuda tersebut menemukan sebuah tempat yang ditumbuhi rumput hijau dan segar, dia berhenti di tempat itu untuk beristirahat sebentar, pemuda itu duduk di bawah pohon. Akhirnya, Dia terlelap dalam tidurnya yang nyenyak
Saat tidur, untanya lepas dan berjalan menginjak dan menerjang semua yang ada di sekitarnya. Unta tersebut merusak okum dan tanaman di sekitar tempat tersebut. Hingga tanamannya rusak. Penjaga kebun tersebut adalah seorang kakek, kakek tersebut berusaha mengusir unta itu. Namun karena tubuhnya yang sudah renta dia tidak sanggup untuk mengusir unta tersebut, karena takut unta tersebut akan merusak lebih paraha lagi, kakek tersebut membunuh unta tersebut.
Setelah tertidur pulas pemuda itu bangun dan kemudian mencari untanya. Lalu pemuda tersebut menemukan untanya sudah dalam keadaan terbujur kaki dan di dekatnya berdiri seorang kakek . Lalu pemuda tersebut meminta kakek itu untuk menjelaskan duduk perkaranya. Kakek tersebut menceritakan apa yang telah terjadi, mendengar cerita kakek tersebut pemuda itu marah dan dengan penuh emosi Pemuda tersebut memukul kakek, dan naasnya kakek tersebut langsung meninggal ditempat. Melihat peristiwa tersebut pemuda itu menyesal dan berniat kabur. Ketika hendak kabur datanglah 2 orang pemuda yang tak lain adalah anak kakek tersebut. Melihat sang ayah telah terbunuh, maka 2 anak tersebut membawa pemuda tersebut untuk Dihadapkan pada amirul mukminin untuk diberi hukuman qishash.
Umar berkata” aku tidak punya pilihan lain kecuali melaksanakan okum allah, mendengar apa yang telah dikatakan oleh amirul mukminin tersebut lalu Pemuda tersebut meminta izin 2 hari untuk pulang okum g. Agar dapat memberitahukan kepada sanak keluarga dan dapat membayar hutang-hutangnya..
Umar berkata hadirkan padaku orang yang menjamin, bahwa bila kau tak kembali maka orang tersebut yang akan mendapat okum qishash.
Pemuda tersebut menjawab, Aku orang asing di sini, jadi tidak ada seorangpun yag aku kenali. Orang-orang di sana saling melihat, Lalu abu Dzar mengangkat tangannya seraya berkata, “aku berikan kepada mu bila pemuda ini tidak hadir”.
Umar terkejut, Umar berkata, “ Wahai Abi Dzar, mengapa engkau mau menjamin seorang pemuda yang tidak engkau kenal sebelumnya?. Abu Dzar tetap kukuh pada pendiriannya. 2 hari kemudian dengan terengah-engah anak tersebut kembali datang kepengadilan, dimana yang telah dijanjikan sebelumnya. Semua orang terkejut, tak terkecuali Umar.
Umar berkata,” wahai anak muda, mengapa kau kembali padahal kau bisa saja kabur dan menyelamatkan diri dari maut?
Pemuda tersebut menjawab” aku datang agar jangan sampai orang-orang berkata tidak ada lagi yang menepati janji dikalangan umat Islam. Dan agar orang2 tidak mengatakan tidak ada lelaki sejati kesatria yang berani mempertanggungjawabkan perbuatannya dikalangan umat Muhammad SAW”.
Abu dzar berkata” aku lakukan ini agar orang-orang tidak mengatakan bahwa tidak ada lagi lelaki jantan yang bersedia berkorban u/ saudara seiman dalam umat Muhammad”.
Lalu anak kakek tersebut berkata,” Kini gilaran kami ya amirulmukminim kami memaafkan dan kami tidak meminta apapun darinya. Agar tidak ada lagi mengatakan bahwa tidak ada lagi orang yang berjiwa besar, yang mampu memaafkan saudaranya di kalangan umat Muhammad SAW”.
*....................................................*
Subhanallah.. subhanallah.. subhanallah..
Rosululloh telah melahirkan karakter-karakter yang hebat, yang teguh memegang syariat, kuat keimanannya. Ukhuwah yang sangat indah, tak harus mengenal sebelumnya, tak harus memahaminya, tak harus melihat nasab/garis keturunannya. Yang dilihat hanyalah akidahnya, keimanan yang sama. Rela mengorbankan jiwa untuk kesalahan saudaranya, hingga ucapan maaf menyempurnakan keindahannya. Masalah selesai, tanpa dendam, tanpa pertumpahan darah. Tanpa meninggalkan kekacauan. Semoga Surga menjadi balasannya.

Tapi yang terjadi dengan umat Muhammad saat ini, sangat jauh berbeda. Hidup mewah bukanlah hal yang biasa, masalah kecil berakibat fatal, dua negara Islam saling berperang, bahkan dua negara Islam di Asia terancam Berperang. Hingga bencana yang sering datang. Mungkinkah kita termasuk Umat yang di Khawatirkan Rosululloh??

Saudaraku, dulu tentara Yahudi takut dengan tentara Islam, hanya karena tentara Islam saling bantu mencarikan kaleng minum salah satu saudaranya yang hilang, mereka (tentara Yahudi) menganggap bahwa ukhuwah yang dibangun tentara Islam sangat kuat, hingga akhirnya mereka lari kalang kabut meninggalkan medan perang. Sekarang tentara dan kaum yahudi begitu senang, tertawa dengan lebar telah melihat perpecahan dalam Islam.
Tidak kah kita melihat telah banyak kisah yang menjadikan pembelajaran? Tidakkah kita melihat telah banyak negara-negara Islam yang tenggelam? Mungkinkah keretakan Indonesia dan Malaysia merupakan kisah yang kesekian? Mungkinkah bencana yang melanda adalah peringatan yang kesekian untuk kita???
Mari kita renungkan bersama.

Tidak ada komentar: